09 Januari 2009
Jayapura, (ANTARA News) - Pos Polisi Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIT diserang gerombolan pengacau keamanan (GPK) yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM). Akibatnya, empat pucuk senjata raib.
Sumber ANTARA di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya mengungkapkan dalam insiden penyerangan itu selain menyebabkan empat pucuk senjata milik Polri hilang juga menyebabkan satu istri anggota yakni Irena Helen (21 th) menderita luka tusuk di dada sebelah kiri.
Korban yang merupakan istri dari Brigda Yan Ayub itu direncanakan dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan pesawat Susi Air.
Kapolda Papua Irjen Pol Bagus Eko Danto ketika ditanya wartawan, mengakui belum mengetahui tentang insiden tersebut.
"Saya baru memanggil Kapolresnya untuk menanyakan kasus tersebut," ungkap Kapolda Irjen Pol Eko Danto.
Sementara itu Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe yang dihubungi dari Jayapura mengakui, saat ini pihaknya baru selesai melakukan rapat koordinasi yang membahas masalah tersebut.
Walaupun situasi di kota Mulia dan sekitarnya yang berjarak sekitar satu jam setengah dengan menggunakan kendaraan itu relatif aman, ungkap Bupati Lukas Enembe.
Ketika ditanya tentang kelompok yang melakukan penyerangan, Bupati Enembe mengakui, pihaknya belum mengetahui dengan pasti, karena dikawasan itu ada dua kelompok OPM.
"Kami belum tahu apakah yang melakukan penyerangan itu dari kelompok Goliat Tabuni atau Anton Tabuni," aku Bupati Enembe.(*)
Sumber ANTARA di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya mengungkapkan dalam insiden penyerangan itu selain menyebabkan empat pucuk senjata milik Polri hilang juga menyebabkan satu istri anggota yakni Irena Helen (21 th) menderita luka tusuk di dada sebelah kiri.
Korban yang merupakan istri dari Brigda Yan Ayub itu direncanakan dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan pesawat Susi Air.
Kapolda Papua Irjen Pol Bagus Eko Danto ketika ditanya wartawan, mengakui belum mengetahui tentang insiden tersebut.
"Saya baru memanggil Kapolresnya untuk menanyakan kasus tersebut," ungkap Kapolda Irjen Pol Eko Danto.
Sementara itu Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe yang dihubungi dari Jayapura mengakui, saat ini pihaknya baru selesai melakukan rapat koordinasi yang membahas masalah tersebut.
Walaupun situasi di kota Mulia dan sekitarnya yang berjarak sekitar satu jam setengah dengan menggunakan kendaraan itu relatif aman, ungkap Bupati Lukas Enembe.
Ketika ditanya tentang kelompok yang melakukan penyerangan, Bupati Enembe mengakui, pihaknya belum mengetahui dengan pasti, karena dikawasan itu ada dua kelompok OPM.
"Kami belum tahu apakah yang melakukan penyerangan itu dari kelompok Goliat Tabuni atau Anton Tabuni," aku Bupati Enembe.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar